Sabtu, 15 November 2014

Mentri Sosial " Khofifah Indar Parawansa "

Khofifah Indar Parawansa


Dra. Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, jawa timur, 19 Mei 1965, dan sekarang ia berusia 49 tahun adalah Mentri Negara Pemberdayaan Peremuan pada Kabinet Persatuan nasional. ia meraih gelar sarjana pada tahun 1990 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya. pada 26 Oktober 2014, ia dipilih oleh presiden Jokowi untuk menjadi Mentri Sosial, kabinet kerja peride 2014-2019. istri dari Ir. H. Indar Parawansa dan ibu dari empat orang anak ini mengahbiskan hampir seluruh masa studinya di surabaya, dari SD, SMP, SMA, hingga kuliah di Universitas Airlangga (1985-1991) dan S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya (1984-1989). sampai kemudian, ia hijrah ke jakarta untuk menempuhprogram Strata II di Fakultas Ilmu Sosial Poliik Universitas Indonesia (1993-1997). sejak muda ia aktif pada kegiatan sosial dan aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. karena itulah, atas prestasi yang di raih, ia menerima beberapa pengharagaan yang cukup kuat dalam ingatannya. yaitu sebagai tokoh penggerak masyarakat yang pernah di peroleh dari Islamic Fair Of Indonesia tahun 2011/1433 H.

Permpuan tangguh dan murah senyum yang satu ini memang bukan nama yang asing di jagat perpolitikan di indonesia. Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1999 hingga 2001. karir politik wanita asli Surabaya ini sangat panjang. dari menjabat sebagai pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992-1997). Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997-1998), hingga Wakil Ketua DPR RI (1999) Khofifah Indar parawansa juga pernah menjadi Sekertaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001), Ketua  Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004-2006), Anggota Komisi VII DPR RI (2006).

Khofifah memang aktif dalam layanannya lintas area. Misalnya ia pernah menyelenggarakan Training of Trainer bagi tokoh lintas agama dalam membangun perspektif multi kultur dan harmoni kehidupan antar umat beragama di berbagai propinsi. Antara lain di kota Makassar - Sulawesi Selatan, Ternate - Maluku Utara dan Ambon - Maluku.
Sebagai ketua umum Muslimat NU ia juga pernah menyelenggarakan Training Of Trainer bersama Badan nasional Penanggulangan terorisme dalam pembentukan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme di beberapa propinsi. Antara lain di Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Riau.
Hampir semua daerah yang mengalami konflik sosial ia datangi. Termasuk saat terjadi konflik di Ambon, Sampang, Aceh, Ternate, Bitung, Sambas, dan lain-lain. Berbagai program multi kultur tetap menjadi bagian dari nafas kehidupannya sebagai warga bangsa yang ber bhinneka tunggal ika.

            Sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, ia secara terus menerus menyerukan kepada warga Muslimat NU dan warga masyarakat pada umumnya, di berbagai tempat dan kesempatan agar menjaga lingkungan hidup dan terus menanam. Tugas itu dilakukan dalam rangka menjalankan komitmen pelaksanaan Millenium Development Goals. Dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan, sejak tahun 1996 Khofifah memiliki komitmen untuk keliling propinsi mengajak perempuan/Muslimat NU agar segera membangun koperasi. Terhitung selama tahun 1996-1997, ia telah keliling ke 16 propinsi untuk memediasi pembentukan koperasi.

Ia pun menggerakkan Muslimat NU untuk menjaga lingkungan hidup dan menanam pohon. Sebanyak 1,8 juta telah ditanam dalam kurun 2003-2007. Tahun 2011, Khofifah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan atas kontribusinya mengggerakkan Muslimat NU menanam pohon.
Hasilnya, tahun 2008, Muslimat NU telah berhasil membentuk Induk Koperasi, dan Khofifah sebagai inisiator Koperasi An-Nisa’ mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM. Penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM juga diterima kembali pada tahun 2013.


Saya mengharapkan sosok khofifah ini mampu menjadi figur atau contoh teladan yg baik bagi masyarakat Indonesia. dan mudah-mudahan ia bisa bekerja semaksimal mungkin dan menjadi sosok yang amanah. Seperti apah yg pernah di katakannya keada wartawan. Dan harapan saya kepada mentri sosial yang sekarang semoga kehidupan sosial di Indonesia lebih sejahtera tentram dan damai dan semoga khofifah dapat menjalankan tugasnya dengan kejujuran dan tanggung jawab.

0 komentar:

Posting Komentar